Minggu, 09 Desember 2012

Mengantisipasi Banjir Rob

Banjir akibat limpahan air pasang dari laut atau rob kembali melanda jalan-jalan utama di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Sekitar bulan Juni pagi sekitar pukul 06.00.
Semakin siang, tinggi genangan air makin bertambah. Ketinggian air rob yang merendam jalan sekitar 20 hingga 30 sentimeter.

Lagi, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Terendam Rob
Banjir menyebabkan kondisi pelabuhan terganggu, karena hanya truk truk besar yang bisa melintasi kawasan pelabuhan. Sejumlah karyawan,maupun calon penumpang kapal laut yang akan masuk ke pelabuhan juga terganggu.
Karena terhadang banjir para karyawan yang bekerja di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas terlambat masuk bekerja. Demikian juga calon penumpang  terlambat masuk ke terminal penumpang. Genangan air  juga menyebabkan sejumlah kendaraan bermotor baik roda dua maupun mobil mogok di tengah genangan banjir rob.

Antisipas Rob, Bangun Volder

Target 2013 Pelabuhan Tanjung Emas bebas dari banjir pasang air laut atau rob benar benar akan direalisasikan.Beberapa pekerjaan yang tengah dipersiapkan dan dilakukan antara lain dengan membuat polder atau tanggul penahan air laut di sepanjang Pelabuhan Tanjung Emas. "Tanggul setinggi 1,5 meter ini akan dibuat keliling sepanjang Pelabuhan Tanjung Emas," jelas GM Pelindo III Cabang Semarang, Tri Suhardi di pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Menurutnya tanggul permanen tersebut dibangun untuk mencegah naiknya air laut ke daratan, panjang keseluruhan sekitar 4 Km. Selain pembuatan tanggul di bibir dermaga, pihaknya juga menyiapkan kolam retensi lengkap dengan pompanya.

Kolam tersebut kata Tri, akan difungsikan  jika air laut pasang dan meluber ke jalan meskipun sudah dibuat tanggul. "Jadi genangan air di daratan akan di pompa di masukkan ke kolam retensi dan selanjutnya dialirkan ke laut," lanjutnya.
Proyek antisipasi banjir pasang air laut ini menelan anggaran senilai Rp. 80 miliar.

"Kami mengedepankan layanan internasional karena itu meski rob ini tetap akan terjadi kami tetap mengantisipasi," ujarnya. Hanya saja polder yang dibuat ini diprediksi untuk 20 tahun kedepan, selanjutnya kata Tri pengembangan akan dilakukan lagi menyesuaikan dengan kondisi dan perkembangan pelabuhan.

 

Selama ini untuk menyiasati kontainer terendam air laut saat pasang pada tempat tempat tertentu yang kerap menjadi langganan rob, pihak pengelola Terminal Peti Kemas Semarang memasang batu beton untuk alas kontainer.

Menurutnya hal ini dilakukan semata untuk kenyamanan dan kepuasan pemilik jasa. "Untuk layanan ini kami lakukan secara cuma cuma khusus untuk kawasan yang paling parah genangannya," tambah Sumarzen Marzuki, GM TPKS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar